Laela, pencarian jati diri, mencari ilmu dalam setiap langkah

Laela AL-Bayan berbagi apakah dia memikirkan apa yang akku ... Laela AL-Bayan berbagi apakah dia memikirkan apa yang akku ...

Bahasa Arab, merupakan bahasa Agama Islam. pelajarilah bahasa arab karena akan menuntunmu ke surga

PANITIA BAHASA ARAB SAM 10: Kelebihan Bahasa Arab Sebagai Bahasa A- PANITIA BAHASA ARAB SAM 10: Kelebihan Bahasa Arab Sebagai Bahasa A-

Pekalongan kota Batik

batik pekalongan rumah amel batik pekalongan rumah amel

Penelitian Bahasa

1 komentar


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
     Bahasa pada anak sangat sukar untuk dipahami apalagi oleh mitra tuturnya karena merupakan tahap awal dalam pemerolehan bahasa dan sebagai tahap transisi dalam berbicara. Sehingga mitratutur seringkali salah dalam menafsirkan pembicaraan anak tersebut. selain itu struktur bahasa, penguasaan leksikon, dan pelafalan fonemnya pun juga masih kacau. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi penguasaan bahasa anak tersebut.
     Rentang umur anak di usia balita umumnya mempunyai kemampuan dalam menyerap sesuatu dan ingatan cenderung lebih cepat dibandingkan usia-usia diatas balita. Sehingga dalam usia-usia tersebut sebaiknya mendapatkan pemerolehan bahasa yang baik, anak harus selalu dirangsang dengan sesuatu yang bersifat pedagogig atau pendidikan. Pendidikan bahasa pada anak-anak tersebut harus selalu di tingkatkan untuk memperoleh hasil berbicara yang baik.
     Pemerolehan bahasa pertama pada anak sangat bergantung dengan kondisi anak dan kondisi lingkungan tempat anak tinggal. Bahasa pertama yang dikuasai anak disebut dengan bahasa ibu. bahasa ibu sangat berbeda dengan bahasa sang ibu, dan tidak selalu bahasa ibu itu merupakan bahasa sang ibu. Seperti yang terjadi pada obyek penelitian kami yaitu adik Keanu. Dari uraian diatas maka penulis mengambil judul "Pemerolehan Bahasa (Bahasa Ibu VS Bahasa Sang Ibu)". Adapun dalam penelitian bahasa ini kami fokuskan pada adik Keanu dengan meneliti pada aspek sintaksis, fonologi, dan semantiknya.

1.2.  Rumusan Masalah
     Rumusan masalah dari penelitian tersebut sebagai berikut :
1.    Apakah bahasa pertama anak tersebut?
2.    Apakah yang menjadi faktor utama bahasa itu menjadi bahasa ibu anak tersebut?
3.    Bagaimana penguasaan anak dalam menguasai suatu bahasa pada segi fonologi, morfologi, sintaktik dan semantik?
1.3.  Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.    Mengidentifikasi bahasa pertama anak.
2.    Meneliti faktor utama suatu bahasa menjadi bahasa ibu.
3.    Menganalisis penguasaan bahasa anak dari segi fonologi, morfologi, sintaktik dan semantik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Landasan Teori
            Bahasa merupakan suatu simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh suatu anggota masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya, berlandaskan pada budaya yang dipakai bersama.
            Bahasa ibu merupakan bahasa yang pertama dikuasai atau diperoleh anak. Sedangkan bahasa sang ibu adalah bahasa yang dipakai oleh orang dewasa pada waktu berbicara dengan anak yang sedang dalam proses pemerolehan bahasa ibunya.
            Sintaktik merupakan komponen bahasa yang menangani tentang ihwal yang berkaitan dengan kata, frasa, dan kalimat. Fonologi merupakan komponen bahasa yang menangani ihwal bunyi. Dan, semantik merupakan komponen bahasa yang menangani ihwal tentang makna.
            Pemerolehan bahasa dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh kanak-kanak mencapai sukses penguasaan yang lancar serta fasih terhadap ’bahasa ibu’ mereka atau yang sering dikenal dengan bahasa yang terbentuk dari lingkungan sekitar. ’Pemerolehan’ tersebut dapat dimaksudkan sebagai pengganti ’belajar’ karena belajar cenderung dipakai psikologi dalam pengertian khusus dari pada yang sering dipakai orang (Tarigan, Guntur; 1986: 248). Dalam hal ini pemerolehan bahasa pada anak akan membawa anak pada kelancaran dan kefasihan anak dalam berbicara.

2.2. Mengidentifikasi bahasa pertama anak
            Bahasa pertama anak dapat diketahui melalui percakapan, pemahaman, dan pelafalan anak dalam berbicara sehari-hari. Anak usia dua sampai tiga tahun merupakan masa emas dalam pemerolehan bahasa. Karena pada umur tersebut otak anak cenderung akan menangkap dan menirukan apa yang ia dengar dan ia lihat, namun dalam produksi katanya masih belum maksimal. Di bawah ini merupakan sedikit percakapan antara anak usia 2 tahun dengan peneliti yang bisa dijadikan sebagai media untuk mengidentifikasi bahasa pertama anak tersebut.
Hari ke-1
Laela   : " Assalamualaikum!"
Keanu  : " La lam !"
Laela   : " Ini namanya siapa?"
Keanu  : " Ennu"
Laela   : " Kalo yang itu siapa nu?" (sambil menunjuk pengasuhnya)
Keanu  : " Ennok " (mba nok)
Laela   : " Mamah endi Nu?"
Keanu  : " Endi"
Laela   : " Mamah dimana nu?"
Keanu  : " Mah.. na.." (sambil berlari-lari mencari permainan lain)
Hari ke-2
Laela   : " Inu..!"
Keanu  : (senyum)
Laela   : " Jek opo nu?"
Keanu  : (hanya diam)
Laela   : " Inu lagi apa?"
Keanu  : " Mbi " (sambil menunjukkan mobil-mobilan)
Laela   : " Inu udah maem?"
Keanu  : " Dah.."
Laela   : " Yok nggambar nu !"
Keanu  : " A'ah"
Laela   : " Inu pengen nggambar nopo?"
Keanu  : " Hmm, nda ?"
Laela   : " Nopo niku nu?"
Keanu  : " Nda" (sambil menunjuk sepeda)
Laela   : " Oh, sepeda?"
Keanu  : " E'eh"
Hari ke-3
Keanu  : " Ngka..!"
Mba nok: "Sopo nu?, oh, mba.."
Keanu : " Mba.."
Laela   : " Inu wes maem?"
Keanu  : " Es"
Laela   : " Inu pengen opo?"
Keanu  : " Ca cucu "
Mba nok: " pak mimi susu nu?"
Keanu  : " Cucu"
Laela   : " Oh, minum susu, ini apa nu?"
Keanu  : " Puss"
Laela   : " Sanes nu, ini singo"
Keanu  : " Ngo, ntut (sambil memegang ekor)
Laela   : " Ha'ah, buntut. Inu nyanyi yuk ! pengen lagu opo"
Keanu  : " Atun"
Laela   : " Sholatun?, yok nyanyi, inu sek"
Keanu  : "Aaatuuuun, laa biiin, tii wiin, ooo bii…"
Laela   : " yee, Alhamdulillah, pye nu?"
Keanu  : "iiillah"
            Dari percakapan di atas dapat dilihat bahwa anak tersebut bisa memahami dua bahasa yaitu, bahasa Indonesia dan bahasa jawa. Namun, yang lebih dominan adalah bahasa Indonesia, itu merupakan bahasa yang di ajarkan oleh ibu dan ayahnya. Kemudian bahasa kedua, yaitu bahasa jawa yang diajarkan oleh pengasuhnya. Jadi, dapat disimpulkan kalau bahasa ibu anak tersebut adalah bahasa Indonesia.

2.3. Meneliti faktor yang mempengaruhi bahasa ibu anak
            Bahasa ibu merupakan bahasa pertama yang diperoleh anak. Bahasa pertama bisa diamati dari percakapan dan dari reaksi anak berdasarkan ujaran yang kita ujarkan. Bahasa ibu bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu lingkungan, bahasa yang didengar sehari-hari, dan bahasa yang diajarkan kepada anak. Biasanya bahasa ibu sama dengan bahasa sang ibu. Namun, itu tidak bisa dijadikan sebagai patokan dalam menentukan bahasa ibu seorang anak.
            Dari penelitian yang dilakukan terhadap adik Keanu dapat diketahui bahwa pada tahap komprehensi si anak lebih banyak menyerap kata-kata dari ibunya yaitu bahasa Indonesia, tapi selain itu anak juga menyerap kata-kata bahasa jawa. Sehingga pada tahap produksi bahasa anak bisa mengujarkan kedua bahasa tersebut walaupun tidak sempurna.

2.4. Menganalisis penguasaan bahasa anak pada aspek fonologi, morfologi, sintaktik dan semantik

a.      Analisis pemerolehan bahasa pada aspek fonologi
   Fonologi merupakan cabang mikro linguistik yang ruang lingkupnya membahas tentang bunyi bahasa ditinjau dari fungsinya. Dan fonetik adalah cabang linguistik yang ruang lingkupnya membahas tentang bunyi bahasa yang lebih terfokus pada sifat-sifat akusifnya atau pelafalanya ( Verhaar: 2001: 10).
   Menurut Roman Jakobson, pemerolehan bunyi berjalan selaras dengan kodrat bunyi itu sendiri. Bunyi pertama yang keluar ketika anak mulai berbicara adalah kontras antara konsonan dan vocal. Dalam hal vocal, hanya bunyi /a/, /i/, dan /u/ yang akan keluar duluan. Dari ketiga bunyi tersebut, vocal /a/ lah yang akan keluar lebih dulu, karena bahwa ketiga bunyi tersebut membentuk apa yang dinamakan Sistem Vokal Minimal (Minimal Vocalic System) dan dari tiga bunyi tersebut, bunyi yang mudah dilafalkan adalah bunyi /a/.
   Dari penelitian yang dilakukan terhadap Keanu, maka dapat disimpulkan bahwa si anak belum terlalu menguasai huruf-huruf konsonan dalam pelafalannya. Dalam hal pelafalannya, kata pertama yang sering diucapkan lebih cenderung pada huruf vokal. Ia sudah mampu melafalkan huruf-huruf bilabial, namun belum mampu mengucapkan huruf-huruf palatal lunak. Dalam pelafalan lidah juga mempengaruhi, dan sepertinya si anak belum terlalu mampu untuk memfungsikan lidah secara sempurna.

b.      Analisis pemerolehan bahasa dari aspek morfologi
Kata atau kalimat yang diucapkan
Kata atau kalimat yang dimaksud
Jumlah suku kata
La lam
Waalaikumsalam
7 suku kata
Ennu
Keanu
3 suku kata
Mbi
Mobil
2 suku kata
Nda
Sepeda
3 suku kata
Ngka
Kakak
3 suku kata
Ngo
Singo
2 suku kata
Ntut
Buntut
2 suku kata
Atun
Sholatun
3 suku kata
Illah
Alhamdulillah
5 suku kata
 Dari data tabel diatas dapat diketahui bahwa si anak belum mampu untuk mengucapkan kata lebig dari dua suku kata seperti pada kata Keanu, sepeda, dan sholatun, anak mengucapkannya dengan dua suku kata dan itupun belum terlalu sempurna.sementara kata yang sekarusnya dua suku kata menjadi satu suku kata, seperti kata mobil, kakak, singo, dan buntut, anak mengucapkannya dengan satu suku kata saja. Serta pada suku kata yang lebih dari tiga maka semuanya berubah menjadi dua suku kata.

c.       Analisis pemerolehan bahasa tahap sintaksis
Dalam bidang sintaksis, anak memulai berbahasa dengan mengucapkan satu kata (atau bagian kata). Kata ini bagi anak, sebenarnya penuh, tetapi karena dia belum dapat mengatakan lebih dari satu kata, dia hanya mengambil satu kata dari keseluruhan kalimat itu. Kemudian, Sekitar umur 2 tahun, anak mulai mengeluarkan Ujaran Dua Kata (UDK). Anak mulai dengan dua kata yang diselingi jeda sehingga seolah-olah dua kata itu terpisah. Dari segi sintaksisnya Keanu termasuk anak yang sudak mampu mengeluarkan ujaran dua kata tapisepertinya si anak belum bisa mengujarkan lebih dari dua kata. Hal ini dapat dilihat dari semua ujaran yang Keanu ujarkan yaitu semua kata yang lebih dari dua kata di ujarkan dengan satu kata dan hanya mengambil bagian akhir dari kata tersebut.
Jadi dapat disimpulkan dalam segi sintaksis anak tersebut belum terlalu menguasai kata-kata kompleks, sehingga orang tua atau orang terdekatnya harus terus mengajak bicara agar perbendaharaan kata si anak lebih banyak, dan mampu berlatih bicara secara maksimal.

d.      Analisis pemerolehan bahasa dari segi semantik 
Dalam segi semantik, akan dibahas mengenai pemahaman anak terhadap ujaran-ujaran yang di ujarkan. Sebelum anak dapat mengucap kata, dia memakai cara lain untuk berkomunikasi. Ketika masih bayi, anak memakai tangis dan gerakan tangan,kaki, mata atau mulut. Pada mulanya kita kesulitan dalam mamahami makna dari si anak, akan tetapi lama-kelamaan kita dapat mengetahui cara yang dilakukan oleh anak tersebut.
Dari penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa Keanu dalam memahamkan orang yang diajak bicara dengan cara menunjuk benda yang ia maksud. Seperti saat ia mengujarkan kata mobil, sepeda, dan kakak, ia mengujarkan sambil menunjuk benda yang ia maksud. Sementara dalam hal kebahasaan, Keanu lebih memahami bahasa Indonesia, namun dia juga bisa mengerti bahasa jawa walaupun sedikit. Kemudian pada pemahaman terhadap suatu kalimat anak masih berfikir dan tidak terlalu peduli dengan ujaran yang di ujarkan lawan bicaranya, kecuali dengan orang-orang yang benar-benar kenal.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dalam kajian psikolinguistik mempelajari 4 topik yaitu komprohensi, produksi, landasan biologis, serta neurologis, dan pemerolehan bahasa. Dalam pemerolehan bahasa anak ada empat komponen yang dibahas, antara lain:
1.         Pemerolehan bahasa dalam bidang fonologi
2.         Pemerolehan bahasa dalam bidang sintaksis
3.         Pemerolehan bahasa dalam bidang morfologi
4.         Pemerolehan bahasa dalam bidang semantik.
Menyangkut bahasa ibu sang anak terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu lingkungan, bahasa yang didengar sehari-hari, dan bahasa yang diajarkan kepada anak, dan bahasa sang ibu. Namun, bahasa sang ibu tidak bisa dijadikan faktor penentu bahasa pertama anak (bahasa ibu).
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Keanu dalam pemerolehan bahasanya cukup baik, namun harus lebih dikembangkan lagi. Dalam kesehariannya Keanu lebih banyak berkomunikasi dengan pengasuhnya, namun pada tahap komprehensinya dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang tuanya, sehingga ia lebih memahami bahasa Indonesia jika dibandingkan bahasa jawa, walaupun ia sedikit bisa berbahasa jawa. Karena teman-teman di lingkungannya tahu kalau sia anak di ajarkan berbicara dengan bahasa Indonesia maka teman-temannya juga menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara dengan Keanu walaupun terkadang bercampur dengan bahasa jawa.

B.     SARAN
1.    Orang tua sangat berpengaruh penting terhadap pemerolehan bahasa anaknya, oleh karena itu sebagai orang tua harus bisa melatih dan mengajari   anaknya dengan baik dalam hal berkomunikasi dan berbahasa.
2.    Lingkungan sekitar  di mana anak tersebut tinggal juga mempengaruhi pemerolehan bahasa, oleh karena itu sebagai orang tua harus selalu mengawasi dan memperhatikan anak di lingkungan itu, agar antara lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar anak itu tinggal saling mendukung.
3.    Seharusnya, sebagai orang tua lebih bisa meneliti dan memperhatikan anaknya terutama dalam proses pemerolehan bahasanya. Karena pemerolehan bahasa mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya anak.
 

Blogroll

About

ini adalah coretan perasaan dari seseorang yang sedang menjalani kehidupan dengan penuh perjuangan. berusaaha menyambung hidup demi impian yang suci.
Goresan Ilmu © 2012 | Designed by Meingames and Bubble shooter